Kamis, 01 November 2012

Escape to Malang

Malang itu kota yg ngangenin. dengan jarak sekitar 85 km dr surabaya, harusnya kan g jauh2 amat yee. jadi waktu ada tawaran dari temen untuk ngunjungin Malang, why not?

Rencana awal emang nggak pake nginep, karena tujuannya cuma nengokin adeknya temen yang maba di UB Malang. Start dari surabaya habis jumatan, sekitar jam 1. Baru sampe waru, AC bermasalah.. jadinya hot AC, bukan cool AC. Sauna lah kita. Keringet udah se-bakpao (ga sejagung lagiiii) padahal udah buka jendela. Langsung kebayang es duren SMA Dempo. *ngiler*
Perjalanan si lumayan lancar, karena kita lewat arteri Porong. Melintasi arteri baru itu, disuguhin pemandangan Gunung di depan mata, luarr biasa. Serasa Jepang tahun 80 an, hahaha
Trus lanjut,, eh nyampe pandaan karena jalannya naik, mesinnya panas. Jarum indikatornya makin mepet ke warna merah. weh ya sudahlah daripada mogok, mending menepi aja di pinggir jalan. nggak ada warung ataupun tempat makan si daerah situ, untung ada tempat teduh.

Begitu pintu mobil dibuka, huaaahhhh lega. Hembusan angin di luar kerasa kaya angin surga. 15 minutes in "heaven", dan jarum indikator mesin mobil udah balik ke atas lagi, kita melanjutkan perjalanan.

Kosnya si adek daerah soehat. Setelah ngedropin barang titipannya, kita berniat ibadah dulu. jam udah nunjukkin pukul 4.30 pm. Nyari masjid, eh ada masjid bagus di daerah situ.
Kelar sholat, mau lanjut, masuk mobil, nutup pintu, masukin kunci, puter kunci,,.................. *hening*.
puter kunci lagi, eeerrrggg *suara rintihan mobil*
puter kunci lagi, nihil.
setelah beberapa kali adegan itu diulang, yes.. akhirnya kita bisa nerima kenyataan kalo tu mobil officially mogok.

(to be continue.....)

Senin, 01 Oktober 2012

the Great "Why"

Should I say, thanks to SongPop? :))

that simple games ala kuis jaman Krisbiantoro itu secara ga langsung bikin kita interaksi.
Dan interaksi itu berlanjut dengan chat iseng saya ke dia.  
Pertamanya si saya iseng open chat sama dia. ngobrolin ttg film terbaru, eh tau-tau dia ngajakin nyoba kuliner.
Gimana hati ini ga langsung meledak kaya kembang api taun baruan?? 
Tapi 1 hal yang bikin ati ini plasss-plass adalah : Dia ga suka bikin janji jauh-jauh hari. Jadiiii yang namanya prepare for the worst tu banget-banget deh.
Ya gitu, chatnya ditutup dengan frase "ntar aq kabari lg ya H-1".
Ya udah deh ya, kena frase itu kan lgsg mati kutu saya.

Dan terbukti bener, H-1 GA-ADA-KABAR.
Mewek ampe bangun tidur wajah bengep. Padahal ada kuliah umum.

Trus rada sorean, he text me. Di saat batre bb udah merah dan saya lagi di luar.
Dan bb saya mati sebelum bisa janjian properly.
Megap-megap rasanyaaaa...

Nyampe rumah, jam 7 mlm. Tujuan utama langsung charge HP dan mandi.
Habis mandi langsung saya sms dia.
ga dibales.
*Ambil tissue*.
15 menit kemudian saya hubungin lagi.
 *hening*
Dibales. He picked me at 8 o'clock. 
Sempet ada misunderstanding. Dia ga bawain saya helm. Jadi malem itu rambut saya berkibar-kibar kaya Koinobori. Dan ga jadi makan di tempat yang awalnya mau kita tuju.
Akhirnya makan di tempat deket rumah.
May I say the food was totally awful? LOL.
Tapi having time w/ him, Mr.Why that always unreachable for me,, itu makanan jadi sekelas makanan di 5 star restaurant (lebayyy).
Bisa ngobrolin apa aja,
Bisa ketawa ngakak,
Bisa tersipu malu juga,
aaah... people become so childish when facing this situation.

Habis makan, saya ngajak cari camilan. Tapi ternyata tempatnya tutup.
Jadi banting setir minum Es teler di Pacarkeling.
Itu es teler porsi jumbo dg isi buah-buahan paling lengkap yg saya tau.
Seporsi 9ribu.
Yang bikin saya cegek adalah, sebenernya siangnya dia udah ksitu.
Tapi karena ngikutin maunya saya, dia mau nemenin saya kesitu lagi...
Dan saya ngarep (ngepol) es teler yg saya minum ga habis-habis *wink*

Trus dia anter saya pulang. Kekenyangan dan kesenengan, saya langsung tidur.
Paginya, ada chat dari dia........ :)



"Good morning and good night,
I wake up at twilight
it's gonna be alright
we don't even have to try
it's always a good time..

Doesn't matter when
It's always a good time then,
Doesn't matter where
It's always a good time there.." (Good Time - Owl City feat. Carly Rae Jepsen)  

Sabtu, 11 Agustus 2012

Today's tragedy is Tomorrow's comedy

Today's tragedy is Tomorrow's comedy.

I got that line from something (or someone?) that I can't clearly remember. But I think, yeah, that's right.
Contohnya ni ya, sekarang waktu kumpul-kumpul sama teman lama, yg dijadiin bahan guyonan pasti kan kekepoan jaman muda dulu. Yang 1 kelas dihukum guru gara-gara bolos lah, yang 'kepek' pacaran diem-diem trs dimarahin ortu lah, yang nangis gara-gara 'diputusin' pasien lah (khas mahasiswa FKG bangeeet...), gt deh.
At that time, we must thought that as a tragedy, as the darkest session of our life. but now, as long as we could remember that, we laugh.
So that's it.

The Abs that I've mentioned before, is my senior in highschool. We're not very close, cuman sebatas kalo ketemu nyapa. Gitu aja. Ternyata, jaman kuliah kampus kita sebelahan. Sempet si beberapa kali papasan, 1. senyum, 2. say Hi, that's all. Ketemu terakhir sekitar awal tahun lalu di perpustakaan, waktu saya lagi ngurus pengembalian kartu perpus (berhubung baru lulus, gt. Cieee....). Basa-basi ngobrol, eh dia bilang (dengan bangganya.. agak2 somsek si) dia nglanjutin sekolah di RS seberang.

Then I graduated dan nglanjutin sekolah, dan ketemu temen yg prihatin dengan nasib saya yang jomblo. Temen saya pun berniat baik ngenalin saya sama temennya temen dia (uh ah uh ah, ribet amat). Tuker-tukeran no hape. Ga lama, sms masuk. "Hai salam kenal." Dan dari sms pertama dia, langsung mata saya melotot karena : iyak benar, dunia sudah terlalu sempit. Dialah Mr. Abs...

Dia baru mengajak saya keluar sekitar 3 bulan kemudian. Yeah, he's good looking, funny, hard working. And I fell. For him. And it becomes tragedy.


Selasa, 10 April 2012

Escape to Singapore (1) photo

Colorful cute Merlion at Terminal 3 Changi Airport

Souvenir from Chinatown.. Look at the colour! Sooo tempting

the "Singapore Tourist Pass".. One card, one price and we'll go wherever we want :)




Senin, 09 April 2012

Escape to Singapore


Layaknya mahasiswa semester 1 (sengaja dicetak blod biar kliatan muda) yang habis ujian dan lagi liburan, pengen donk refreshing. Dan dari kasak-kusuk sana-sini, akhirnya jadilah tujuan trip saya kali ini ke Singapore. Jangan dibayangkan kalo perjalanan ke luar negeri itu selalu bermewah-mewah dan hanya untuk orang bergelimang duit saja. Noooo… kita bukan anak raja/pejabat and we’re not gonna waste our money. Masih dengan prinsip ekonomi bagaimana mendapatkan kepuasan setinggi-tingginya dengan modal kecil, mulailah nyusun budget. Ada 3 poin utama pengeluaran yaitu : 1. Tiket pp sub-sing, 2. Tiket masuk Universal Studio Singapore (USS), 3. Sewa kamar 2 mlm. Berhubung 1 dan lain hal akhirnya beli tiket pesawatnya agak ndadak dan kena biaya agak mahal pula.

Oh iya, 3 minggu sebelum keberangkatan saya ngurus paspor (all by myself.. say no to calo). Pertama ngisi form dulu di www.imigrasi.co.id, tenang aja ada petunjuk yang lengkap koq tentang tata cara ngisinya. Setelah itu datang langsung ke kantor imigrasi untuk nunjukkin berkas asli, bayar Rp. 255.000 lalu dilanjutkan foto dan wawancara. Sehari selesai! Paspor dapat diambil dalam jangka waktu seminggu dan khusus antara jam 13.00-15.00 saja.

Day 1,
08.55 kami berangkat dari Bandara Juanda Surabaya dan tiba di Changi Airport pukul 12.10. Sesuai info yang kami dapat, di terminal 3 Changi ada toko yang menjual sepatu “Crocs” dengan harga miring. Setelah bagasi kami ambil, sambil celingak-celinguk ke arah papan petunjuk kami naik Skytrain menuju terminal 3. Dan u know what?? Yg namanya terminal 3 itu gedeeeeeee bgt dan sepi. Dan ada supercute Merlion yang terbuat dari rumpun semak dan bunga warna-warni, hihihi. 



Dan kita muterin terminal 3 tanpa ada tanda-tanda kehadiran sepatu crocs dari toko manapun. Nyerah, sayapun bertanya ke bagian informasi. Dan jawaban dia, “yes, there were crocs store in here but it was closed now, sorry..”. Jyaaahh,
Finally, kita menuju MRT station. Niatnya si mau beli Singapore Tourist Pass yang bisa dipake unlimited dengan maksimal jangka waktu 3 hari. Sempat nyasar-nyasar dikit, ternyata beli Pass itu harus di terminal 2. Kita beli Tourist Pass untuk 2 hari dengan harga S$ 26 (sudah termasuk deposit S$ 10).

Tujuan pertama, ke tempat menginap kami selama di Singapore, yaitu Lucky Plaza Apartement di kawasan Orchard. Tampak luar emang agak suram, tapi kamar tidur dan kamar mandinya bersih dan nyaman. Ada TV di masing-masing kamar dan dapur bebas dipake kapan aja. Not bad.. Di kamar, kita beber tuh peta Singapore. Begitu sepakat rute mana yang mau kita tempuh, berangkaaaat.. Naik MRT jurusan Orchard ke arah Raffles City. Katanya ga afdol ke Singapore tanpa foto sama Merlion, jadi kita langsung kesana deh. Dan keluar stasiun, jalan tanpa arah sampe Esplanade Park, bingung harus jalan ke mana. Belum-belum kaki sudah gempor. Untung ada map directory. Sambil jalan kita terpukau liat Fullerton Hotel dengan mobil-mobil superkeren yang keluar-masuk hotel itu, Cavenaugh bridge, dari jauh kliatan juga Singapore Flyer, Marina Bay Sand, dan akhirnyaaa Merlion. Setelah puas jeprat-jepret dengan berbagai pose, kita ke stasiun lagi untuk menuju Chinatown. Ngelewatin kolong jembatan di Singapore, suasananya beda banget sama kolong jembatan di Surabaya. Bersih, rapi, malah ada kafe semacam Starbucks dan Coffee Bean untuk nongkrong.
            Chinatown itu emang bikin orang yang tadinya ga pengen belanja, malah belanja-belanja. Auuuhh. Dengan setting authentic Chinatown, di kanan-kiri banyak gerai yang jual kaos dan pernak-pernik dengan tulisan gede-gede 3 for S$10. Siapa yang g ngiler? Siapaaahhh? Tapi disini agak nahan diri lah ya, karena tujuan kita berikutnya adalah Little India yang konon juga seru buat belanja2. Dari Chinatown, kita naik MRT menuju Marina Bay, cause I’m dying to get to Marina Bay Sands Sky Park. Apalagi lagi ada pameran kapal orisinil Titanic. Trus juga ada show ala Broadway “Wicked”. Wiiii…
Stasiun MRT Marina Bay ternyata langsung nyambung sama mall. Dan that mall, err.. so exclusive. We kind of feels “wrong dresscode” dengan tampilan mall nya yang mewah dan jejeran took dengan merk yang g pernah kita denger sebelumnya. How fashionless we are, hahaha. Sky park yang kita tuju ternyata ada di lantai 51. Dan untuk naik biayanya S $20. Say goodbye lah sm Titanic dan Wicked karena out of our budget. Sampai di lantai 51, merindiiiing… Singapore city view is totally amazing. Terpana ngeliat cantiknya deretan lampu-lampu kota. Betah lo kita sekedar duduk-duduk ndelosor sambil ngeliatin pemandangan kaya gitu, hahaha… (to be continued) .

Berapa si daya tampung "Hati"?




You must be thinking what the hell this KepikKepo's trying to say?



(Kisah berikut tidak untuk dicontoh)

Antagonist : Me, 25 y o, single, mengaku tidak terikat dengan siapapun tapi sebenarnya penuh drama.

Protagonist : the one that  said love me, call him Fuy (Funny Guy). 
We've been in an on-off relationship since 6 y ago, so yes it's tiring and boring. One of my friend said that both of us can't moved on. Disisi lain, kita saling ngeliat dan jd saksi gimana perkembangan karakter, emosi, dan perjalanan hidup masing-masing.
Meskipun dia super duper sweet, lucu, baek setengah mati, selalu ada buat saya, tapi halangan berlabel "K" itu ada. That makes me not totally in to him.

Tokoh ketiga : Like I said before, there is Mr Why.
Yang entah karena apa sampai sekarang saya masih nggak bisa menghapus sisa-sisa kehadirannya di ruang hati saya. (jyaaaahh...), eventhough Mr Why cuek-cuek aja. Don't know, don't care. Dan sebenernya, saya juga kalem-kalem aja dengan keadaan ini. Galau iya, tapi ya cuma sebatas itu aja.

Selain itu, ada lagi tokoh keempat : Abs
His nickname was not because of his abs amazing, but only because he's still Abs-urd. Latar belakang Abs bakal saya bahas di postingan yang laen. Singkat cerita, this Abs walau dengan cara absurdnya (sepertinya) lagi dekat dengan saya dan (sepertinya lagi) dapet respon positif dari pihak keluarga saya.
 
Sampai dua hari yang lalu.
Fuy buka hp saya & nemu conversation saya dengan Abs. Berujung Fuy minta kepastian dan kejelasan. Dia bilang mau serius sama saya. Dan saya bingung. Dia tanya bagaimana mungkin saya bingung.. Saya bilang saya nggak bisa bikin komitmen saat ini, Saya belum tahu apa yang saya mau dan dia terluka.Dia tanya lagi apakah rasa sayang dia buat saya tidak cukup. Saya bilang bukan itu alasannya.
Saya jadikan Mr Why tameng, I said that I still have feeling for Mr Why. Trs Fuy kasih saya waktu berpikir untuk mempertimbangkan niat serius dia.. 

Yes I'm confuse. 
Definitely c.o.n.f.u.s.e.
Is it possible to have more than one person in your heart?
But how can?
Jadi yang bener,

Berapa si daya tampung hati?

Selasa, 21 Februari 2012

The one that got away

I'm back from my hibernate session..

I choose purple, cause it's kind of kinky colour.. LOL. Nope, maksud saya adalah ungu adalah warna galau dan melow, and what I'm gonna write now is a bit about that.

February, 17th,,
Dengan beraninya saya ajak dia keluar. Dia, Mr.Why, a man that always be my "Why" question since highschool. Momennya adalah besoknya, yaitu tgl 18 teman sekelas saya jaman ABG menikah. so, I asked him to go to the wedding with me and he said yes.

February, 18th,,
Karena 1 dan lain hal, keponakan saya+kakak saya nebeng berangkat bareng kita. And what I like about Mr. Why is he's so natural in conversation. Dia ajak kakak saya ngobrol, dia sedikit cerita ttg dirinya, dan semuanya dalam porsi yang pas.

Dan sampailah kita di tempat acara yang kebetulan adalah masjid. So here I am, attending a wedding ceremony (lebih tepatnya akad nikah) with a man that I've been dreaming secretly.
I'm wearing semi-kebaya & he's wearing batik top. Kalo dipoto berdua, mungkin kita jadi keliatan kayak pasangan serasi (ngarep dikit gpp yaaa...). but It feels different. I don't feel love, but I feel excited, extremely nervous and afraid.

After the whole ceremony, it's time to us to go home. Dan jarak parkir mobil saya cukup jauh plus hujan gerimis mulai turun. Lalu dia tiba-tiba nanya, "Kamu capek ya? Sini biar aku yang setir".. Ok, mungkin itu suatu kalimat biasa, but for me....when I hear that, saya hampir mau jatuh dari heels saya yang setinggi menara pisa.
Di jalan, saya banyak diem. Perasaan gugup dan salah tingkah itu masih ada. Apalagi saat dia ngomong, dia sesekali noleh dan mandang saya. And believe me, saat itu saya merasa beruntung mobil yang saya pakai jenis mobil kecil yang berarti jarak antar tempat duduknya cukup dekat (yak... mulai norak).

Setelah kurang lebih setengah jam perjalanan, sampailah kita di tempat dia turun. Dia turun, saya pindah ke posisi supir. After a short goodbye word, saya nyalain lampu sign dan liat spion belakang, Oh my... dia, that Mr.Why lagi nyetopin kendaraan di belakang saya supaya mobil saya bisa jalan. Setidaknya itu yang bisa saya simpulkan dari bahasa tubuhnya. And I'm leaving with big smile all over my face.

Malamnya, kumpul bareng temen jaman ABG lagi. Saya si nggak berharap dia datang, karena saya tahu dia sedang sibuk. but there he is, at 11 pm he's just show up and makes me nervous again. So nervous till I couldn't pick the right song to sing at the karaoke place. Lagu demi lagu diputar, teman-teman saya pada nyanyi, sampai akhirnya keluar lagu Katy Perry "The One that got away". dan mic pun diserahkan pada saya, D*mn..! Dan bernyanyilah saya.
Di akhir lagu, saya baru sadar kalo lagu ini tu lagu saya banget.
So, that's it.. Lagu untuk menutup hari itu, February 18th...

"In another life, I would make you stay.. So I don't have to say you were the one that got away....."